Friday, March 26, 2010

Bermain basket

Kemarin kami beli bola basket mini plus keranjangnya di Tesco Kajang. Hari ini aku dan anak - anak sudah memainkan 'game' memasukkan bola ke keranjang. Seru deh, karena semua berlomba untuk mendapatkan poin terbanyak. Seringkali kami berebutan bola sambil tertawa - tawa. Asya senang sekali sampai - sampai suka menjatuhkan diri saking ketawanya terpingkal - pingkal.

Sebenarnya dah lama pengin beli alat permainan ini, tapi ukuran bola dan keranjang yang cocok baru kali ini kami temukan. Wah, cocok sekali untuk aktivitas kami. Coba tebak apa kata Sayyid?
"Ternyata menyenangkan main basket, aku baru tau nih", kira - kira seperti itu ucapan Sayyid.
Padahal justru Ummi yang paling cocok. Buktinya Ummi rela lari ke sana ke mari nangkepin bola lalu masukkin ke keranjang sampai keringatan, sekalian olahraga tuh. Itung - itung usaha ngurusin badan he he. Coba kalo Abi dah pulang kantor terus gabung, wah jadi saingan deh. Siapa takut?

Wednesday, March 24, 2010

Berburu Harta Karun

Sejak jaman dulu ide berburu harta karun selalu menarik untuk dijadikan tema suatu cerita. Pun dalam salah satu kegiatan HS bersama komunitas HS pada bulan Pebruari lalu (disebut komunitas HS juga meskipun cuma 2 keluarga he..he). Adalah tantangan bagi homeschooler untuk membuat aktivitas yang tidak membosankan bagi anak - anak. Jadi kubuatkan tugas untuk Sayyid, Adzra dan Asya untuk mencari harta karun. Wow, mereka exciting banget!

Sebelum The Kids memulai perburuan ini, kusampaikan terlebih dahulu apa yang menjadi tugas mereka. Lalu kuberikan peta harta karun dan kutekankan beberapa hal penting antara lain :
-perhatikan peta secara cermat, lihat arah utara pada peta (area aktivitas di dalam rumah).
-setelah memahami posisi dari pos A maka mulailah bergerak.
-baca baik - baik petunjuk yang diperoleh dari tiap pos.
-dari tiap pos akan diperoleh informasi melalui peta lokasi pos berikutnya.
-kasus yang ada tiap pos sudah dikelompokkan berdasarkan warna dan tiap anak sudah ada ketentuan warnanya masing - masing.

Awalnya Sayyid terburu - buru membaca peta, sehingga keliru menentukan posisi pos A. Maka segera kuingatkan untuk mencermati peta sekali lagi. Akhirnya mereka bisa memahami posisi tiap pos dan dengan semangat segera menyerbu pos A. Ternyata ada soal - soal yang harus diselesaikan oleh The Kids. Soal - soal disimpan dalam kertas yang dilipat dengan diberi tanda warna sesuai petunjuk di awal perburuan. Rupanya yang dimaksud kasus adalah soal - soal matematika untuk pos A. Apabila ada kesulitan boleh orang tua bantu (agar anak menyukai matematika). Setelah tugas pos A selesai, dilanjutkan ke pos B.

Masing - masing pos kecuali sudah ditunjukkan letaknya pada peta, juga diberi tanda tertentu yang mencolok. Kenapa justru tanda harus mencolok..kan gampang ketemu? Karena perburuan harta karun ini baru pertama kali jadi jangan dibuat sulit dulu. Kalau mereka bisa melalui segala kesulitan dengan rasa penasaran, tentu bisa dinaikkan lagi tingkat kesulitan permainan pada waktu berikutnya.

The Kids mengalami kesulitan juga, tetapi dengan sedikit bantuan orang tua mereka bisa menyelesaikan kasus - kasus pada tiap pos. Oya, untuk pos terakhir langsung deh, ada harta karunnya di situ tanpa harus mengerjakan soal - soal. Lucunya Asya malah mendekatiku sambil membawa tas berisi harta karun.
Asya bilang, "Mi, kok ada kayak gini di tas ini." Ha..ha..ketawa deh, kami..ya itu memang harta karunnya.
Snack dan minuman kemasan sebagai harta karun siap dinikmati oleh anak - anak. Wah, setelah selesai perburuan Sayyid langsung minta lagi, "Buat lagi dong Mi permainan berburu harta karun."
Hmm seru juga ya!

Wednesday, March 17, 2010

Indahnya Silaturahim

Sebuah catatan perjalanan mudik ke Indonesia.

Sabtu dini hari, tgl 3 Maret 2010

Aku dan suami masih beres - beres rumah. Satu minggu sebelumnya jadwal padat, akibatnya persiapan mudik meski sudah dicicil baru bisa selesai dini hari. Aku sempat tidur malam 2-3 jam, suami mungkin cuma sejam saja. Syukur tidak kebablasan, jadi jam 3 pagi semua bisa bangun dan bersiap - siap. Anak - anak mandi pakai air hangat, kami cukup air dingin saja (udara di dalam rumah bikin gerah, jadi kuat mandi air dingin). Kalo Syafiq cukup lap basah saja, takut masuk angin. Lik Di yang sudah menginap beberapa hari di rumah, ikut mudik bersama kami. Berdebar kami menunggu momen mengharukan pertemuan Lik Di dengan ortuku yang sudah berpisah selama 33 tahun!

Sabtu pagi

Pesawat kami tertunda lepas landas selama setengah jam. Kru pesawat menyampaikan 13 orang tidak bisa berangkat, tertahan pihak imigrasi. Jadi bagasi mereka harus dikeluarkan dari pesawat. Akhirnya pesawat kami lepas landas juga, menderu di angkasa yang bercuaca cerah dan tersinari cahaya matahari pagi. Sekitar 2 jam kemudian, setelah terbang di atas lautan posisi pesawat berada di atas kota Semarang. Kata Kapten Pilot pesawat berada dalam kecepatan 840 km/jam dan suhu di luar pesawat berkisar -48 derajat celcius. Sekitar 20 menit kemudian pesawat kami mendarat di Bandara Adisumarmo Solo.

Sabtu siang

Taksi bandara mengantar kami menuju rumah ortuku di Desa Urutsewu, Kec. Ampel Boyolali. Subhannallah walhamdulillah. Pertemuan yang sudah dinanti - nanti akhirnya terjadi juga. Sungguh membahagiakan sekaligus mengharukan Lik Di bertemu dengan kakaknya(=ibuku). Lik Di tak kuasa menahan air mata. Demikian juga membahagiakan ortuku untuk pertama kalinya bertemu Syafiq yang lahir di Malaysia. Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Engkau atas nikmat yang tak terhingga ini.

Itulah keindahan silaturahim pada hari pertama kami menginjak kembali bumi pertiwi. Sungguh menjadi kenangan manis dalam perjalanan mudik kami.

Welcome back to Malaysia!

Sedih juga mesti meninggalkan ortu, mertua, famili dan sahabat - sahabat tercinta. Tetapi jatah mudik 10 hari memang mesti dipenuhi tidak boleh kurang tidak boleh over. Gak mungkin kalo dikurangi, lha wong Si Sulung Sayyid saja sudah manyun sehari menjelang keberangkatan ke Malaysia. Kata Sayyid, "Kenapa mesti ke Malaysia lagi yang ada H1N1-nya?"(heran nih, kok sampai sejauh itu cari2 alasan he2). Kalo melebihi 10 hari ya gak mungkin juga, rugi tiketnya!

Alhamdulillah, kami menginjak tanah melayu kembali Sabtu siang tgl 13 Maret 2010 setelah meninggalkan Malaysia sejak tgl 3 Maret yl. Bersyukur Air Asia mendarat mulus di LCCT Kuala Lumpur, legaa coz sebelumnya banyak goncangan saat melewati awan tebal. Sampai - sampai Asya huek2, Sayyid juga huek tapi gak sampai keluar muntahnya. Rupanya suami pun dah berasa juga mau muntah. Sementara Si mungil Syafiq rewel melulu saat akan landing. Akhirnya semua bisa lega ketika roda - roda pesawat menyentuh landasan dengan halus tanpa goncangan sedikitpun.
Welcome back to Malaysia!
Let's continue our activities!

Sharing HS : Jadwal Yang Fleksibel

Waktu mudik kemarin aku berkesempatan berkenalan dengan Mbak Retno, seorang psikolog sekaligus praktisi HS. Perkenalan yang bermula dari adanya titipan sobatku Dini Rahmajanti. Untuk menyampaikan titipan tersebut kami mengadakan janji ketemu di Taman Pintar (Tampin) Jogja. 'Ndilalah' kok HP ketinggalan di mobil yang sudah melaju distir suami menuju UMY. Lha, gimana nanti kami bisa saling mengenali padahal belum sempat bertukar info ciri2 masing2.

Alhamdulillah ada jalan. Kebetulan aku janjian minimal dengan 3 orang di Tampin. Waktu celingak - celinguk pandangan bertumbukan dengan Mbak Prapti dari Takaful. "Plis dong tolongin aku, Mbak!", pikirku. Segera kuutarakan permasalahanku setelah saling sapa. Syukur Mbak Prapti bantuin aku minjemin HP. Kontak suami tapi gak diangkat, paling masih nyetir. Akhirnya gak seberapa lama suami menghubungi. Aku minta tolong suami untuk sms atau telepon Mbak retno untuk mengatakan ciri2ku al: nggendong bayi dengan gendongan warna biru. He2...emang kuperhatikan sekeliling gak ada yang punya ciri2 itu. Alhamdulillah gak seberapa kami saling menemukan, entah kenapa sebelumnya aku sempat melihat mbak retno sedang telepon, terlintas dalam pikiranku inikah orangnya? Saat Mbak Retno nyari2 aku setelah dapat info ciri2ku, lalu jarak kami dekat kucoba tanya apakah dirinya Mbak Retno. Ternyata betul. Senangnya akhirnya ketemu juga.

Mulailah kami berkenalan dan saling cerita bertiga dengan Mbak Prapti. Sayang percakapan kami terbatas waktunya, semoga lain kali bisa ketemu lagi. Mbak Retno sepertinya cenderung pada HS yang tidak diatur oleh jadwal. Aku sendiri menggunakan jadwal yang sebagian mencontoh SDIT Alam Nurul Islam dan kuvariasikan sendiri sesuai potensi Sayyid (jadwal Asya tinggal menyesuaikan). Hal ini aku dan suami pilih dengan pertimbangan nantinya Sayyid akan kembali bersekolah di SDIT Alam Nurul Islam, begitu pula Asya akan kami daftarkan ke sana.

Jadwal ini sifatnya fleksibel tidak mengekang. Memang suatu waktu aku terapkan disiplin sesuai jadwal, namun kalau saat itu anak2 lagi gak mau nuruti jadwal ya gak perlu dipaksa. Biasanya aku ajak bernegosiasi untuk menentukan aktivitas hari itu. Namun kadang aku berbuat salah juga dengan memaksa anak2 ikut jadwal. Suatu saat aku tersadar sesuai ilmu yang selama ini aku terima, tidak baik juga pemaksaan belajar untuk perkembangan otaknya dan tidak efektif pula penyerapan ilmunya. Namanya sebagai ortu mesti belajar terus - menerus, aku dan suami kadang gak bisa memenuhi juga konsep pendidikan anak yang positif. Misalnya anak maunya pagi 'art and life skill' padahal di jadwal tertera waktunya pukul 14.00 - 15.00. Kalo anak2 lagi semangat membuat prakarya biasanya aku bolehkan tukar jadwal. Tapi kadang aku maksa sesuai jadwal kalo anak2 malas2an. Padahal gak tepat juga cara seperti itu, seharusnya aku membuat situasi kondusif untuk belajar dengan berbagai aktivitas menarik atau keluar dari jadwal lalu menawarkan alternatif kegiatan lainnya. Tapi kerepotan pekerjaan rt sekaligus mengurus si kecil seringkali menyebabkan aku tidak sempat memberikan variasi2 kegiatan sebagai prolog sebelum jadwal mereka. Oya, jadwal aku buat punya tema yang berlainan tiap minggu. Hal ini sangat bermanfaat dalam melakukan aktivitas belajar yang saling terkait antar pelajaran. Penerapannya tidak saklek harus semua pelajaran ada bahasan tema tersebut, tetapi bisa saja hanya sebagian pelajaran saja yang bertema sama. Hal ini sangat bermanfaat terutama dalam mendidik anak dengan sistem Islam terpadu. Karena ajaran Islam tidak mendikotomikan antara ayat Alqur'an dengan ilmu alam. Misal saat kita berbicara tentang planet, maka sekaligus kita sampaikan dalil - dalil Alqur'an tentang planet. Dalam melaksanakan agenda ini memang tidak mudah. Aku menyadari masih banyak kekuranganku dalam mengajar, terutama belum bisa secara konsisten sistem terpadu ini aku laksanakan. Memang usaha mesti ditingkatkan.

Pada hari ini aku putuskan pula untuk keluar jadwal. Memang Sayyid kurang sehat, tapi dia juga bosan kalo tiduran doang. So, anak2 kubebaskan beraktivitas. Sayyid banyak membaca, Asya memilih didikte dengan menulis di blognya, juga mengerjakan worksheet. Mereka juga beraktivitas di luar rumah seperti main bulutangkis, main sepeda, bermain dengan teman2. Malam harinya mereka pengin membuat bubur sum-sum. Jadilah kami bertiga bekerja sama membuat bubur sum-sum. Setelah Asya makan buburnya terus tidur lelap deh. Sayyid yang kurang fit minta kakinya dibekam kering dulu (nglanjutin tadi siang). Alhamdulillah mereka bisa istirahat setelah beraktivitas seharian.