Sunday, January 9, 2011

Colmar Tropical, Kota Mini ala Eropa

Colmar Tropical terletak pada bukit yang berlainan dengan Botanical Garden dan Japanese Village, namun masih pada daerah yang sama yaitu Bukit Tinggi Pahang. Bangunan berupa hotel, resto, dll di kawasan ini berciri arsitektur Eropa. So, terpikir juga gimana ceritanya sampai dibangun tempat wisata dengan tema menarik seperti ini?

Lagi-lagi kami di sini cuma lihat-lihat doang. Kami kan bawa makanan dari rumah, agar hemat. Soalnya resto-resto di tempat wisata biasanya mahal, dan lagi nyari makan gak semudah di Indonesia yang banyak pedagang kaki lima. Tapi yang pasti tempat ini menarik, pemandangan sekitar juga indah dan banyak fasilitas juga seperti olahraga menembak, hotel, padang golf, dll. So bagi yang koceknya tebal bisa menikmati fasilitas yang ada. Untuk kami sih, cuci mata aja :-)







Alam Yang Segar di Bukit Tinggi

Bulan Desember Tahun 2010 yl kami sekeluarga bersama teman-teman mengadakan rihlah ke Bukit Tinggi, Pahang. Kami mengendarai lima mobil berkonvoi, janjian di Serdang sekitar pukul 09.00. Keluarga kami berangkat dari Kajang Utama sekitar pukul 08.30 pagi. Dari Serdang menuju Bukit Tinggi melalui Kuala Lumpur kemudian mendekati lokasi kami harus menyusuri jalanan menanjak (namanya juga bukit). Karena kami beberapa kali berhenti maka perjalanan menjadi lebih lama. Sekitar jam 11.30 kami sampai tujuan. Di sana ada dua lokasi tujuan kami yaitu Botanical Garden satu lokasi dengan Japanese Village dan Colmar Tropical. Ini dia foto-foto dari Japanese Village dan Botanical Garden, untuk Colmar Tropical insya Allah dalam posting berikutnya.


Di Japanese Village




Di Botanical Garden





Dua tempat ini berdekatan sekali, berjarak kira-kira 100 M. Kami tidak mengelilingi seluruh area Botanical Garden karena isinya sebagaimana umumnya taman/kebun yang biasa kami kunjungi dan tentunya luasnya jauuh lebih kecil dari Kebun Raya Bogor. Tetapi tetap menyenangkan terutama mengajak anak-anak menikmati indahnya tanaman yang cantik-cantik dan sebagian juga baru pertama kali kami lihat di sini. Ada kolam ikan juga, sebenarnya ada resto jepang juga tapi kayaknya dah tutup tuh. Oya, kami sangat menikmati perjalanan menuju lokasi di mana di kanan kiri tampak hutan hujan tropis yang asri dan indah.

Di Japanese Village tentu bernuansa Jepang, tapi kami cukup melihat-lihat aja coz gak sesuai ama kocek dan suasana kayak berbusana Jepang, spa, dll (tapi gak semua fasilitas yang ditulis di papan info ada). Terlintas dalam pikiran, dulu asal muasal ada Japanese Village di Bukit sini gimana ya? Apakah ada pengusaha asal Jepang yang punya ide dan lihat peluang bisnis di sini? Sebuah pertanyaan yang gak tau jawabnya...