Thursday, December 16, 2010

Pengaruh Televisi Terhadap Anak

Seorang teman bercerita, anak-anaknya mulai mengucapkan kata-kata yang buruk belakangan ini. Selidik punya selidik ternyata gurunya tak lain adalah film-film kartun di televisi. Anaknya padahal anak perempuan yang sifatnya kalem seusia Asya. Bagaimana lagi jika anak yang energik menonton tayangan-tayangan penuh kekerasan semacam naruto atau film-film kartun lucu yang mengajarkan pukul-pukulan. Lain lagi dengan tetangga saya, justru dia membiarkan anak-anaknya menonton televisi sesuai keinginannya dengan alasan kasihan sudah sekolah full, pagi sekolah agama sementara siang sekolah umum. Jadi televisi menjadi hiburan bagi anaknya setelah capek seharian sekolah. Saya selalu ingat sharing seorang Psikolog Mohammad Faudzil Adhim, beliau bilang saya tidak mau punya televisi kalau belum bisa menguasai televisi. Nah, kalau menurut pengertian saya, maksud pernyataan dikuasai TV bisa dicontohkan seperti ini :
-Kalau ibu-ibu waktu masaknya gak mau benturan sama jadwal TV, nyetrika pun sambil matanya tidak lepas dari TV.
-kalau Bapak-bapak punya tontonan favorit, asyik sendiri nontonnya sementara anak dan istri mau ngajak ngobrol disuruh pergi karena mengganggu.
-bila anak-anak asyik nonton TV berjam-jam tiap hari, ada teman-temannya datang pada main bermacam mainan eh..asyik sendiri nonton TV.
Kebalikannya kalau kita bisa menguasai TV artinya kita bisa mengatur tayangan apa yang bermanfaat yang bisa ditonton, kapan waktunya anggota keluarga bisa nonton, berapa lama boleh menonton dan janganlah kita dalam beraktivitas mencocokkan dengan jadwal tv.
Jadi bagaimanakah seharusnya kita memanfaatkan televisi di rumah?

Berbagai kasus tindak kekerasan semakin banyak kita baca atau tonton di media cetak maupun elektronik dewasa ini. Pelakunya bukan hanya orang berusia dewasa, anak-anak pun banyak yang melakukan kekerasan baik kekerasan fisik, seksual maupun psikis. Dari berbagai seminar dan kegiatan parenting saat masih di Jogja, bertambahlah informasi saya bahwa tayangan televisi berperan dalam mempengaruhi perilaku buruk anak-anak. Tampaknya orang tua zaman sekarang harus lebih disiplin dalam memantau aktivitas anak. Masalahnya apakah ini berarti orang tua berperan bak seorang satpam yang tidak lepas dari mengawasi gerak-gerik anak? Wah, kalau yang seperti ini malah berarti membuat anak tidak mandiri dan anak pun merasa tidak dipercaya. Lagi pula mana bisa orang tua mengawasi anak terus-menerus, iya, kan? Disiplin di sini artinya orang tua selalu memantau tontonan anak (sebelumnya dibuat kesepakatan tayangan yang akan ditonton), menjaga ketertiban waktu nonton anak dan bila diperlukan mendampingi anak menonton acara televisi.


Televisi merupakan salah satu sarana efektif dalam penyampaian suatu pesan, misi atau nilai. Contohnya setelah anak menonton iklan susu formula atau snack apalagi yang ditonton berulang-ulang, maka anak mudah tergiur untuk minum susu formula atau makan snack seperti yang diiklankan. Hal ini disebabkan sifat anak yang suka meniru, apalagi kalau yang mengiklankan merupakan tokoh idolanya. Maka apabila tokoh kartun yang rutin ditonton suka memaki bahkan memukul akan mudah ditiru anak yang berakibat mempengaruhi pembentukan karakter anak menjadi tidak baik.

Saat di Yogya dulu anak-anak saya pun menonton naruto. Suatu saat saya pernah ikut menonton di mana saat itu menayangkan adegan pembunuhan. Saya sangat terkejut menyaksikan adegan vulgar yang ditampilkan secara jelas dan sadis. Ada gerakan menyerang dengan pisau atau pedang, ada korban dan darah. Astagfirullah! Saya saat itu segera memberikan penjelasan bahwa adegan tersebut adalah buruk karena menyakiti orang lain, dst. Saya sampaikan juga seharusnya tontonan anak-anak tidak menampilkan tindak kekerasan, justru sebaliknya mengajarkan anak berbuat kebaikan. Akhirnya beberapa waktu kemudian setelah diperkuat berbagai informasi yang saya peroleh tentang muatan negatif film kartun naruto, saya sampaikan kepada anak-anak untuk tidak menonton lagi kartun ini. Kecewa? Pastilah. Tetapi karena sejak mereka bayi biasa diajak komunikasi, maka mereka pun bisa diajak diskusi mengenai masalah ini dan akhirnya menerima penjelasan saya. Tetapi biasanya kalau ada acara yang distop kami bolehkan memilih acara atau film lain sebagai pengganti dengan syarat yang mendidik atau cukup aman (ada diskusi lagi yang kami lakukan untuk memilih tayangan pengganti).

Waktu itu film lain yang menjadi kesukaan Sayyid selain naruto saat usia sekitar 6 tahun adalah Ronaldowati (yang kurang mendidik juga). Film ini bukannya memotivasi anak untuk tekun berlatih dan berusaha sungguh-sungguh untuk mencapai cita-cita, tapi malah mengajarkan anak berpikir instan dapat pertolongan gaib(seide dengan kantong ajaib doraemon) dan suka magic(bantuan dengan kekuatan gaib menyerupai harimau, dll yang tidak syar'i). Beruntungnya masih ada acara mendidik yang dikemas menarik yang disukai Sayyid terlebih lagi Asya, yaitu Si Bolang Bocah Petualang, Laptop Si Unyil dan Jalan Sesama. Kalau kartun yang disukai The Rugrats, Blue's Clues. Tapi karena Sayyid bertambah besar sepertinya bosan sama blue's clues. Kartun yang kami batasi antara lain spongebob, doraemon.

Waktu menonton pun kami batasi. Menurut pakar psikologi anak, waktu menonton televisi bagi anak maksimal 1 jam tiap hari, ada juga yang berpendapat 2 jam. Saat menonton televisi otak si anak jadi pasif, bagi anak yang bakat gemuk juga akan lebih mudah bertambah berat badannya dengan nonton TV. Otak anak-anak 80% berkembang hingga usia 3 tahun, sisanya masih berkembang hingga rentang usia 12-14 tahun. Untuk perkembangan otak yang optimal diperlukan stimulasi atau eksplorasi, sehingga kebanyakan nonton TV akan menghambat perkembangan otak anak. Oleh karenanya nak-anak memerlukan banyak aktivitas yang bersifat stimulatif dan eksploratif, terlebih lagi pada diri mereka tersimpan energi besar. Tinggal orang tuanya yang mengarahkan/memprogramkan dan memfasilitasi kebutuhan anak untuk perkembangan yang optimal. Sebuah tantangan yang besar untuk mendidik putra putri kita demi masa depannya dunia akhirat.

Monday, December 13, 2010

Alhamdulillah, Dapat Juara Lagi!

Bulan Ramadhan yang lalu Sayyid dan Asya mengikuti perlombaan anak-anak Indonesia untuk wilayah Kajang, Bangi dan sekitarnya. Alhamdulillah Sayyid meraih juara 1 untuk hafalan dan juara 1 untuk cerdas cermat. Sementara Asya meraih juara 1 mewarnai dan juara 3 baca puisi. Tahniah, semoga menambah semangat belajar kalian!


Saturday, December 11, 2010

Kegiatan Anak 5 dalam 1

Anak-anak yang sempat merasakan bersekolah di Indonesia kemudian melanjutkan sekolah di Malaysia umumnya merindukan suasana seru bermain dengan teman sebaya (sharing kawan2 dr Kajang, Bangi, Serdang, KL). Pada saat bersekolah di Indonesia biasanya anak-anak punya aneka macam permainan khususnya permainan 'outdoor' seperti betengan, tali karet, dll (susah nyebutin namanya). Kalau tinggal di perumahan yang banyak anak Indonesianya ya, lumayan (seperti di lorong kami) bisa melakukan variasi permainan. Namun kalau tinggal di apartemen, flat atau rumah teres yang minim anak Indonesianya terasa banget sepinya.
Meskipun anak-anak ini berinteraksi juga dengan anak Melayu, India dan Cina tapi mengajak permainan ala Indonesia sulit untuk dilakukan. Masalah komunikasi, adat kebiasaan masing-masing boleh jadi mempersulit keinginan ini. Demikian pula di lingkungan sekolah, permainan tentu ada tapi memang beda dengan model permainan 'outdoor' ala Indonesia. Setidaknya hal tersebut dirasakan oleh anak-anak yang kami kenal di daerah Kajang, Bangi, Serdang, Kuala Lumpur. Oleh karenanya, dalam kegiatan pengajian anak di Kajang Utama kecuali untuk antisipasi jenuh mengaji juga untuk eksplorasi potensi dan memuaskan dahaga permainan seru, senantiasa kami programkan kegiatan yang variatif. Foto-foto berikut merupakan rekaman aktivitas 5 dalam 1 di Bulan Agustus y.l. meliputi :

1. Kegiatan memasak di Pos 1 terdiri dari mengiris tempe, membumbui dan menggoreng tempe.
2. Mencari jejakDari Pos 1 s.d. Pos 3 (memahami tanda/petunjuk).
3. Tugas membuat mahkota dari daun namun dengan perintah yang divariasi dengan teka teki. Sehingga anak belajar menggunakan logika dalam memecahkan teka teki dan memahami perintah. Selain itu anak belajar berkreasi dengan memanfaatkan alam sekitar.
4. Belajar melalui kuis pada Pos 2 disertai nasyid, dll.
5. Menikmati hasil memasak pada Pos 1 yaitu tempe goreng, sebagai lauk pelengkap nasi soto yang sudah kami siapkan. Di sini mereka belajar memetik hikmah bahwa dari usaha sendiri (menggoreng tempe) akan dinikmati buah dari usaha tsb. Di pos terakhir ini selain mengembalikan energi mereka juga merasakan nikmatnya kebersamaan, sehingga mempererat ukhuwah di antara kami semua.

Pada saat mengiris tempe, membumbui dan menggoreng tempe terlihat
antusiasme mereka, padahal mayoritas anak adalah laki-laki. So, janganlah lagi apriori terhadap keinginan anak meskipun laki-laki untuk ikut membantu memasak orang tuanya. Keinginan anak-anak seperti ini pertanda mereka senang bereksplorasi dan mencoba banyak hal. Beri kesempatan kepada mereka agar mereka merasa dihargai dan semakin mengasah kecerdasan serta ketrampilan diri.








Tuesday, November 30, 2010

Syafiq Lucu Deh...






Kakak Adik Sholat Berjamaah




Hati orang tua mana yang gak bahagia, kalo ngeliat anak- anaknya sedang sholat berjamaah seperti ini.



Subhannallah! Meski tidak setiap kali sholat tu berjamaah, tapi sering mereka melakukan sholat berjamaah atas kemauan sendiri. Kami sebagai ortu juga bersyukur mereka senang diajak sholat ke Masjid.

Monday, November 22, 2010

Bila Ibu dan Anak Rebutan Buku

Pernah membaca buku berjudul Kak Seto Punya Mimpi? Buku yang mengupas perjalanan hidup Kak Seto ini sarat dengan pesan tentang kepedulian terhadap dunia anak. Sebenarnya aku sudah beli buku ini beberapa tahun yl. Tapi baru setelah pindah sementara ke Malaysia aku bisa menuntaskan buku ini dengan penuh rasa ingin tau. Ternyata perjalanan hidup Kak Seto memang menarik untuk diikuti. Bahkan ketika aku menceritakan beberapa penggal kisah hidup Kak Seto, mampu menggerakkan rasa penasaran Si Sulung Sayyid untuk ikut membaca juga. Alhasil terjadilah rebutan buku di antara kami saking ingin segera membaca isinya.

Wah, kalau lagi rebutan buku, Ummi pun jadi kayak anak kecil ya, yid? He..he..
Untungnya gak sobek ya...

Salah satu hal yang kudapat dari buku itu terasa istimewa adalah pada Bab.19 : Bagi Para Guru. Kenapa terasa istimewa? Karena uraian mengenai bagaimana tanggung jawab seorang guru, tips kepada para guru, hubungan ortu dan guru, dll, sangat bersesuaian dengan kondisi berikut ini :
1. Kami belum menemukan sekolah yang guru - gurunya sesuai uraian dalam buku Kak Seto ini setelah kepindahan kami.
2. Dengan keputusan Homeschooling berarti aku menjadi guru yang harus mempraktekkan ilmu (mengamalkan ilmu) bagaimana menjadi guru yang baik (masih perlu banyak belajar, nih).

Alhamdulillah, buku yang dah kubeli ini banyak memberikan manfaat untukku dan keluarga. Semoga dapat memberikan motivasi bagi yang membacanya.

Sunday, November 21, 2010

Asya Berpuisi

Bulan Syawal yang lalu kami sekeluarga menghadiri acara halal bi halal yang diselenggarakan oleh Forkommi Malaysia. Anak - anak diberi kesempatan untuk menghibur hadirin melalui karya mereka. Asya berdua dengan Adzra tampil membaca puisi dan pantun.

Sayang fotonya kabur alias kurang jelas...

Awal mula Asya menampakkan bakat membaca puisi adalah saat mendapatkan "kiriman' puisi karya Adzra lalu mencoba membacanya. Gak nyangka Asya yang belum genap 6 tahun menunjukkan kesungguhan dan penghayatan yang baik dalam membaca puisi. Kami beri dukungan baik dalam bentuk moril maupun pengajaran dalam membaca puisi menurut kemampuan kami. Dengan adanya dukungan dan kesempatan tampil dalam kegiatan HS bertambahlah Asya senang dan percaya diri untuk membaca puisi. Alhasil Asya berani tampil di acara halal bi halal ini. Tahniah Sayangku!

Wednesday, October 20, 2010

Kembali Ke KPP Pratama Sleman

Memang belum genap 3 tahun CDTN-ku habis, bahkan masih sisa 10 bulan. Tapi berbagai perencanaan 'back to work' mesti dipersiapkan dan dirancang dengan baik. Sebab urusan masuk kerja lagi kan kaitannya dengan penyesuaian/persiapan diri sekaligus penyesuaian keluarga dengan perubahan ritme Ummi. Syafiq biasanya diasuh Ummi jadi diasuh orang lain seperti 'sekolah bayi' atau nursery yang mulai banyak diadakan di TKIT. Asya masuk kelas 1 SDIT Alam NI tapi transfer dari HS. Sayyid 'back to' kelas lamanya di SDIT Alam, mesti penyesuaian dari HS juga.

Bulan Maret 2010 Ummi mesti buat surat laporan menjelang habisnya CDTN ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman (KPP Pratama Sleman). Semoga semuanya lancar...Amin.

Tuesday, October 19, 2010

Overstimulasi Pada Anak

Untuk mendukung tumbuh kembang anak diperlukan stimulasi sejak bayi. Stimulasi akan merangsang kecerdasan otak anak dan merangsang pula berbagai potensi dalam diri anak. Namun demikian stimulasi yang melebihi porsinya justru bisa berakibat tidak baik terhadap si anak. Demikian uraian dalam artikel mengenai tumbuh kembang anak pada link kompas online berikut : http://female.kompas.com/read/xml/2010/10/20/11140865/Bahaya.Overstimulasi.pada.Anak-5

Jadi buatlah stimulasi yang sesuai untuk kemampuan anak. Caranya kita harus mengamati respon anak setelah distimulasi, amati secara seksama. Misal anak kita 1,5 tahun kita ajak menyusun ring donat ternyata melempar semua ring dengan menangis jangan diteruskan permainan. Mungkin si anak capek, ngantuk atau lapar. Kalau anak tertarik ikut memasukkan ring pada tiangnya bisa kita teruskan sambil menyebutkan warna-warni ring dst. Contoh lain saat si anak belum kuat berjalan jangan dipaksa dititah (jalan sambil dipegangi dua tangannya), mungkin baru mampu dorong2 kursi dsb. Mari kita jalani kebersamaan dengan buah hati kita dan memberikan stimulasi yang sesuai.

Sunday, October 17, 2010

why homeschooling?

education for children is the most important of parental responsibilities. it's better for parents to get many knowledges or information about children education although parents decide to send their children to public schools. we have to know how to educate them and choose the best school for them. what does it mean? does the best school mean expensive? does it mean popular? maybe i can write down about the criteria of best school in other posting. so the important point is children have to get good education.

since we disappointed with the schools where our children being educated in "Negeri Jiran", we decided to homeschool them. we couldn't find any schools that love and appreciate our children also understand their soul. fortunately my husband and i like children's world and like playing with them. and we always try to build a good communication with them. when we make mistake we appologize so do they. we have many activities together as family program such as reading books, reading alquran,praying, fast, sports, playing, gardening, cooking etc ...doing many things. so homeschooling become more effective than study at school for us in this country.

so homeschooling is the best thing we can do to educate our beloved children. homeschooling means we have to learn about children education more deeply and widely. homeschooling means we have to build fun learning. homeschooling means we are as parents, teachers and friends. it's not easy but not difficult too. just enjoy fun learning at home. learning everywhere about anything. never afraid fail when we're learning something. May Allah bless us.

Monday, September 27, 2010

Syafiq 10,5 Bulan

Bila pada postingan beberapa waktu yl kutulis perkembangan Syafiq hingga usia 6 bulan. Maka tulisan kali ini merupakan catatan perkembangan Syafiq hingga 10,5 bulan.

Pada usia 6 bulan Syafiq sudah bisa duduk sendiri dan merangkak. Pada usia 7 bulan senang berdiri dengan dengan berpegangan. Pada usia ini sering tidak nyaman di 'car seat' saat umminya nyetir mobil. Jadi kalau Ummi 'mobile' jadi gak tenang juga, mungkin karena 'car seat' dah kekecilan atau cuaca yang panas. Meski mobil ber-AC tapi kalau habis diparkir lamaa juga suhu mobil jadi sejuk. alhasil sering nangis pas Ummi nyetir, kadang digendong Sayyid atau kalau perlu berhenti dulu di tepi jalan, mungkin mau mimik ASI dulu. Setelah itu ya bisa ok bisa tidak alias rewel lagi. Kalau dah dekat rumah pilih nyetir sambil mangku (ups..gak safe ya, apalagi Syafiq masih terlalu kecil beda pas mangku Asya dulu usia 2-3th)..nyetir pelan..hati2..doa/zikir.

Pada usia 7 bulan tsb seringkali Syafiq rewel di tempat yang ramai dalam ruangan yang panas atau sempit. Kalau ruangan lapang dan nyaman ia ok. Sekitar usia 8 bulan sudah 'rambatan' alias berdiri pegangan sambil melangkahkan kaki. Kalau turun tempat tidur yanggi kira2 40cm nurunkan tangan dulu, ini bikin kami was- was. Ummi mulai ngajarkan cara turun dari kasur pakai kaki dulu. Alhamdulillah pas usia hampir 10 bulan pengajaran ini dah dipahaminya, sampai2 turun dari tempat yg rendah pakai kaki dulu (Sayyid bilang gaya dia..).

Pada usia ini Syafiq juga mulai menunjukkan keinginannya ikut makan apa yang dimakan orang dewasa. kita bagi makanan juga, alhasil usia 9 bulan dah sering makan nasi. Syafiq mulai senang main ci luk ba. Meski belum terlalu paham, ketika main ci luk ba memberikan respon yang senang. Syafiq berbeda dengan kakak-kakaknya yang banyak ngoceh dan murah senyum dari bayi (terutama Sayyid). Alhamdulillah dengan perhatian dan stimulasi terus menerus Syafiq mulai banyak senyum dan banyak ngoceh. Namun lagi - lagi senyum dan ngoceh saat suasana dan tempat nyaman. Jadi kadang - kadang sebagian teman kami ngira Syafiq pendiam dan jarang senyum, padahal di rumah heboh ketawa, jerit2, lasak (melayu) alias banyak polah. Syafiq mudah cocok segala macam rasa makanan dan minuman. Tapi sayangnya cuma dikit, apalagi kalau lagi pilek atau terasa alergi nggrok-nggroknya.

Umur 10 bulan Syafiq saat ci luk ba, kadang ngucapkan ba! jadi surprise deh. Ditambah lagi sudah bisa tepuk tangan, salaman dan toas. Alhamdulillah

Tuesday, August 10, 2010

Jumpa Yang Tercinta

Alhamdulillah, betapa indahnya berjumpa yang kita rindu dan cinta. Bahagia membuncah menyambut yang tercinta berada di depan mata. Kami menyambutmu penuh asa.

Ramadhan, tamu mulia sudah datang di hadapan. Dengan sukacita dan semangat kami songsong. Engkau memberi banyak kesempatan menuai pahala besar meski hanya dari amal kebajikan sebiji sawi sekali pun. Dalam Ramadhan jiwa kami merasa tenang dan sejuk. Semoga kami raih rahmat, berkah dan maghfirah Allah Yang Maha Tinggi di Ramadhan suci ini.

MARHABAN YAA RAMADHAN!


Monday, August 2, 2010

Nikmat Sehat

Dua bulan menjelang Ramadhan ini kami sekeluarga sakit silih berganti. Hampir sepuluh hari yang lalu aku mulai radang tenggorokan dan flu berat, Ahad kemarin ditambah sakit punggung yang mulai kambuh. Alhamdulillah, hari ini sudah mulai beraktivitas meskipun tetap hati - hati agar tidak sakit lagi. Kejadiannya berawal dari menaruh Syafiq di atas kasur sambil membungkuk. Saat menegakkan punggung tueng..tueng terasa deh gejala punggung mau sakit. Segera aku sarapan lalu minum herbal Omega3 dan spirulina, lalu tidur. Wah, padahal seisi rumah sedang lanjut beres2 menyambut Ramadhan. Malah aku terkapar tak berdaya di atas tempat tidur. Baru deh terasa betapa mahalnya nikmat sehat itu. Ya Allah sungguh nikmat sehat merupakan salah satu nikmatmu yang tak terhingga nilainya. Astaghfirullah, betapa seringnya hamba lalai bersyukur kepada-Mu.

So, aku malah gak bisa bantuin suami dan anak2 yang beberes dg semangat sambut Ramadhan. Syafiq pun dijagain sama kakak2nya. Jazakallah buat suami dan anak2ku tercinta atas kerja keras kalian yang penuh keikhlasan. Petang sakit punggungku mulai berkurang, tengah malam sudah jauh lebih enak. Pagi ini alhamdulillah semakin baik, tapi aku tetap batasi aktivitas di rumah agar kondisiku betul2 pulih.

Mengingat seringnya seisi rumah pada sakit dalam 2 bln ini, kami pun antisipasi dengan persediaan herbal, vitamin dan doa agar diberi kekuatan dan kekhusyukan dalam menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan. Semoga Allah mudahkan...

Friday, July 30, 2010

Bermain Bikin Anak Cerdas

Bermain merupakan sarana efektif dalam mendidik dan menstimulasi anak. Ortu perlu mengenali beragam jenis permainan yang akan menstimulasi berbagai potensi kecerdasan pada anak seperti yang saya kutip dari Kompas on line berikut ini.
Menurut Muhammad Rizal, Psi, ada baiknya stimulasi lewat bermain itu diberikan mengikuti 7 ranah kecerdasan si anak, seperti yang pernah dipaparkan oleh Dr Howard Gardner, psikolog dari Harvard University, yaitu:

Kecerdasan Spasial/Kinestetis

-Membantu pekerjaan rumah atau aktivitas lain semisal menyapu atau mencuci motor
-Bermain sepeda, petak umpet, atau naik turun tangga

Kecerdasan Interpersonal

Libatkan anak lain/tetangga yang sebaya untuk ikut bermain bersama anak Anda. Hal ini untuk mengajarkan Anak belajar berbagi dan menghargai orang lain

Kecerdasan Intrapersonal

-Menggambar, untuk melihat harapan-harapan atau luapan emosi yang saat itu sedang dominan pada dirinya
-Bermain peran, semisal bermain ayah-ibu atau tokoh-tokoh kepahlawanan

Kecerdasan Logis Matematis

-Ajak anak bermain pasel (puzzle) dengan kepingan yang lebih banyak
-Bermain susun balok yang memiliki angka atau huruf

Kecerdasan Musikal

-Perdengarkan lagu anak-anak, ajarkan sampai hafal satu lagu, dan bernyanyilah bersama-sama dengannya.
-Bermain alat musik seperti gitar atau piano mini, untuk meluapkan kecerdasan musikalnya

Kecerdasan Naturalis

-Menanam pohon bersama, menyiram dan memberi pupuk bersama-sama
-Memberi makan pada hewan piaraan seperti memberi makan ikan sambil Anda bercerita mengenai hal-hal tentang ikan

Kecerdasan Linguistik

-Berikan buku yang sudah memiliki teks (jika sudah bisa membaca)
-Jika belum bisa membaca, bacakan cerita dan ajak anak Anda menceritakan pengalamannya tentang apa saja
-Ajak anak menemukan simbol-simbol sepanjang perjalanan ketika bersama Anda

Nah, ayo merancang permainan yang seru untuk anak kita!

Wednesday, July 28, 2010

Syafiq Dimandiin Abi

Senangnya Syafiq dimandiin Abi. Alhamdulillah, Syafiq punya abi yang sayang dan perhatian. Jazakallah , Bi. Dulu waktu Mas Sayyid masih bayi 1-2 bulan juga pernah dimandiin abi. Ini nih fotonya saat Syafiq 5 bulan dimandiin abi.




Market Day : Jualan Hasil Karya Origami

Market Day meski cuma berempat (Sayyid, Asya, Ummi, Syafiq) tetap menyenangkan. Kadang pas anak lain main saat libur atau main karena masuk siang, mereka ikut meramaikan market day. Nah pada saat kami sendiri ya, tetap ok aja asal dirancang secara menarik dan penuh kreativitas.






Permainan jual beli khusus hasil karya origami yang sudah dibuat selama ini. Bahkan Ummi menawari Sayyid memberikan training dan tentu saja dibayar(pake uang - uangan monopoli). Ada juga kami buat videonya saat Sayyid memberikan pelatihan membuat origami. Tapi belum berhasil di-up load melalui postingan ini. Semoga bermanfaat memberikan inspirasi bagi para pembaca atau pendidik.




Monday, July 26, 2010

Kerongsang Lawa



Sekitar 3 mgg yang lalu setelah HS bareng, kami 2 keluarga berburu kerongsang di Ck Rahim Seksyen 7 Bangi. Tau gak apa tu kerongsang? Aku baru tau di toko itu kalo bros dlm bahasa Melayu disebut kerongsang. Wah, senangnya dapat diskon....eit tp mesti beli minimal RM200. Lumayan kami, aku dan mb Lily bisa join. Saking banyaknya persediaan kerongsang yang cantik2 sampai2 bingung milihnya.

Kerongsang lawa alias bros yang keren abis, heboh milihnya. gimana tdk? diiringi tawa, tangis dan jeritan anak2. ah, biasa lah ibu2 ke mana2 bawa pasukan khusus alias anak2 yg lucu, berisik dan gak bs diem. persis kayak ibunya kali...? untungnya pelayannya yg seorang laki2 melayu bs mengerti anak2 ini. legaa, deh.

so, ini foto2 kerongsang lawa yang bila di jual di pasaran harganya per piece dr RM13, RM10, RM15 dan RM38. Kalo mau dihitung dlm rupiah dikalikan aja dg Rp2800.

Wednesday, June 30, 2010

Serba Baru

lama gak nge-up date, surprise banget ada yang baru dari blogger : perancangan template yang lebih mudah dan nyaman. langsung deh kucoba. ya ini nih tampilan blog yang baru, sekedar untuk penyegaran biar fresh..


tampilan blog baru seiring tahun ajaran baru, so semangat baru juga dunk. homeschooling jalan terus! Sekarang bobot lebih berat, kan asya masuk kelas 1 tahun ajaran baru 2010/2011. Semester kemarin masih tk jadi dominan main sambil belajar. Karena insya Allah tahun depan masuk SDIT Alam Nurul Islam Yogyakarta kayak kakaknya, jadi perlu sedikit penyesuaian dengan sistem pembelajaran di sana. sayyid sendiri sudah naik ke kelas 4.

idealnya liburan kenaikan kelas cukup panjang, ortu merancang aktivitas satu semester ke depan. sebenarnya sudah menjadi keinginan yang buesar untuk merealisasikannya. Tapi rupanya realitas jauh dari impian. penginnya kita berlibur khusus merancang HS 1 semester (semacam rakerlah). boro - boro deh... duh, gagal nih. lagi - lagi perancangan global and sambil jalan. untungnya konsep hs belajar apa saja, di mana saja dan kapan saja justru membuat belajar terasa mudah dan menyenangkan. karena jadwal fleksibel dan pengembangan ide - ide baik oleh ortu maupun anak sendiri begitu dinamis. potensi dan ide - ide dari anak - anakku ini plus pemahaman jiwa anak inilah yang jauuuh banget dari respon dan perhatian sekolah yang telah kami tinggalkan.

whatever, masa istimewa anak - anak (mumpung umminya cuti) gak boleh dilewatin. bulan september tahun depan insya Allah masuk kerja lagi. so, interaksi dengan anak - anak mesti betul - betul dinikmati.
catatan : bagi homeschooler di mana saja, perancangan kegiatan belajar anak mempunyai peranan yang besar untuk mencapai keberhasilan dalam mendidik anak.

Wednesday, May 5, 2010

syafiq's picture












Perkembangan Syafiq Hingga Usia 6 Bulan

Alhamdulillah tgl 3 Mei yang lalu, Syafiq genap 6 bln. Pertumbuhan dan perkembangannya sejak lahir cukup baik, meski sempat kurang BB pada bulan pertama (hanya naik 150gram). Memang bulan pertama saat yg berat, sudah repot ditambah aku kena mastitis sekaligus mulai anak2 homeschooling...Gak bisa masak menu yg gizi seimbang, mau beli gak selera banget deh.
Pada bulan ke-2 dan ke-3 BB naik 1kg. Bulan2 berikutnya naik rata2 600gram. Untuk panjang badan normal, bertambah 12,5 cm dalam waktu 5 bln. Mungkin termasuk sedang ya, dari berbagai sumber pada usia 5 atau 6 bln mestinya tambah 1/3 dari panjang badan saat lahir (50cm/3). Yah..apa karena tidurnya sering gak lelap jadi terganggu pertumbuhnnya (ciri2 spt Sayyid dulu alergi debu jd sering rewel nafas terganggu). Kan 70% sd 80% hormon pertumbuhan bekerja di saat bayi tidur?

Usia 1 minggu saat aqiqoh untuk pertama kali Syafiq terkekeh - kekeh dalam tidurnya. Malam itu pula tali pusat lepas dari pusarnya. Usia 10 hari pandangan matanya mulai melihat benda2 di depannya dalam beberapa detik. Minggu ke-4 kadang - kadang bibirnya menyunggingkan senyum. Usia 2 bln suka bermain jari2 tangan sendiri. Mulai 2 bulan sudah sering dibacakan buku cerita oleh mas dan mbaknya (sama Ummi jg). Kami ajak Syafiq bermain dengan flashcard usia 5 bulan.
Syafiq tengkurap pada usia 4 bln. Syafiq menengok saat namanya dipanggil. Usia 5 bln suka menjerit - jerit. Banyak perkembangan yang dibuat oleh Syafiq di usia 6 bulan ini al: dah bisa posisi merangkak sjk 5,5bl, pernah berhasil duduk sendiri tp lebih sering didudukkan (sdh kuat sih, hanya dijagain sj), tanda2 tumbuh gigi, masukkin jempol kaki ke mulut. Genap 6 bulan mulai makan makanan padat juga. Smg jd anak sholih yg sehat kuat smart.

Friday, March 26, 2010

Bermain basket

Kemarin kami beli bola basket mini plus keranjangnya di Tesco Kajang. Hari ini aku dan anak - anak sudah memainkan 'game' memasukkan bola ke keranjang. Seru deh, karena semua berlomba untuk mendapatkan poin terbanyak. Seringkali kami berebutan bola sambil tertawa - tawa. Asya senang sekali sampai - sampai suka menjatuhkan diri saking ketawanya terpingkal - pingkal.

Sebenarnya dah lama pengin beli alat permainan ini, tapi ukuran bola dan keranjang yang cocok baru kali ini kami temukan. Wah, cocok sekali untuk aktivitas kami. Coba tebak apa kata Sayyid?
"Ternyata menyenangkan main basket, aku baru tau nih", kira - kira seperti itu ucapan Sayyid.
Padahal justru Ummi yang paling cocok. Buktinya Ummi rela lari ke sana ke mari nangkepin bola lalu masukkin ke keranjang sampai keringatan, sekalian olahraga tuh. Itung - itung usaha ngurusin badan he he. Coba kalo Abi dah pulang kantor terus gabung, wah jadi saingan deh. Siapa takut?

Wednesday, March 24, 2010

Berburu Harta Karun

Sejak jaman dulu ide berburu harta karun selalu menarik untuk dijadikan tema suatu cerita. Pun dalam salah satu kegiatan HS bersama komunitas HS pada bulan Pebruari lalu (disebut komunitas HS juga meskipun cuma 2 keluarga he..he). Adalah tantangan bagi homeschooler untuk membuat aktivitas yang tidak membosankan bagi anak - anak. Jadi kubuatkan tugas untuk Sayyid, Adzra dan Asya untuk mencari harta karun. Wow, mereka exciting banget!

Sebelum The Kids memulai perburuan ini, kusampaikan terlebih dahulu apa yang menjadi tugas mereka. Lalu kuberikan peta harta karun dan kutekankan beberapa hal penting antara lain :
-perhatikan peta secara cermat, lihat arah utara pada peta (area aktivitas di dalam rumah).
-setelah memahami posisi dari pos A maka mulailah bergerak.
-baca baik - baik petunjuk yang diperoleh dari tiap pos.
-dari tiap pos akan diperoleh informasi melalui peta lokasi pos berikutnya.
-kasus yang ada tiap pos sudah dikelompokkan berdasarkan warna dan tiap anak sudah ada ketentuan warnanya masing - masing.

Awalnya Sayyid terburu - buru membaca peta, sehingga keliru menentukan posisi pos A. Maka segera kuingatkan untuk mencermati peta sekali lagi. Akhirnya mereka bisa memahami posisi tiap pos dan dengan semangat segera menyerbu pos A. Ternyata ada soal - soal yang harus diselesaikan oleh The Kids. Soal - soal disimpan dalam kertas yang dilipat dengan diberi tanda warna sesuai petunjuk di awal perburuan. Rupanya yang dimaksud kasus adalah soal - soal matematika untuk pos A. Apabila ada kesulitan boleh orang tua bantu (agar anak menyukai matematika). Setelah tugas pos A selesai, dilanjutkan ke pos B.

Masing - masing pos kecuali sudah ditunjukkan letaknya pada peta, juga diberi tanda tertentu yang mencolok. Kenapa justru tanda harus mencolok..kan gampang ketemu? Karena perburuan harta karun ini baru pertama kali jadi jangan dibuat sulit dulu. Kalau mereka bisa melalui segala kesulitan dengan rasa penasaran, tentu bisa dinaikkan lagi tingkat kesulitan permainan pada waktu berikutnya.

The Kids mengalami kesulitan juga, tetapi dengan sedikit bantuan orang tua mereka bisa menyelesaikan kasus - kasus pada tiap pos. Oya, untuk pos terakhir langsung deh, ada harta karunnya di situ tanpa harus mengerjakan soal - soal. Lucunya Asya malah mendekatiku sambil membawa tas berisi harta karun.
Asya bilang, "Mi, kok ada kayak gini di tas ini." Ha..ha..ketawa deh, kami..ya itu memang harta karunnya.
Snack dan minuman kemasan sebagai harta karun siap dinikmati oleh anak - anak. Wah, setelah selesai perburuan Sayyid langsung minta lagi, "Buat lagi dong Mi permainan berburu harta karun."
Hmm seru juga ya!

Wednesday, March 17, 2010

Indahnya Silaturahim

Sebuah catatan perjalanan mudik ke Indonesia.

Sabtu dini hari, tgl 3 Maret 2010

Aku dan suami masih beres - beres rumah. Satu minggu sebelumnya jadwal padat, akibatnya persiapan mudik meski sudah dicicil baru bisa selesai dini hari. Aku sempat tidur malam 2-3 jam, suami mungkin cuma sejam saja. Syukur tidak kebablasan, jadi jam 3 pagi semua bisa bangun dan bersiap - siap. Anak - anak mandi pakai air hangat, kami cukup air dingin saja (udara di dalam rumah bikin gerah, jadi kuat mandi air dingin). Kalo Syafiq cukup lap basah saja, takut masuk angin. Lik Di yang sudah menginap beberapa hari di rumah, ikut mudik bersama kami. Berdebar kami menunggu momen mengharukan pertemuan Lik Di dengan ortuku yang sudah berpisah selama 33 tahun!

Sabtu pagi

Pesawat kami tertunda lepas landas selama setengah jam. Kru pesawat menyampaikan 13 orang tidak bisa berangkat, tertahan pihak imigrasi. Jadi bagasi mereka harus dikeluarkan dari pesawat. Akhirnya pesawat kami lepas landas juga, menderu di angkasa yang bercuaca cerah dan tersinari cahaya matahari pagi. Sekitar 2 jam kemudian, setelah terbang di atas lautan posisi pesawat berada di atas kota Semarang. Kata Kapten Pilot pesawat berada dalam kecepatan 840 km/jam dan suhu di luar pesawat berkisar -48 derajat celcius. Sekitar 20 menit kemudian pesawat kami mendarat di Bandara Adisumarmo Solo.

Sabtu siang

Taksi bandara mengantar kami menuju rumah ortuku di Desa Urutsewu, Kec. Ampel Boyolali. Subhannallah walhamdulillah. Pertemuan yang sudah dinanti - nanti akhirnya terjadi juga. Sungguh membahagiakan sekaligus mengharukan Lik Di bertemu dengan kakaknya(=ibuku). Lik Di tak kuasa menahan air mata. Demikian juga membahagiakan ortuku untuk pertama kalinya bertemu Syafiq yang lahir di Malaysia. Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Engkau atas nikmat yang tak terhingga ini.

Itulah keindahan silaturahim pada hari pertama kami menginjak kembali bumi pertiwi. Sungguh menjadi kenangan manis dalam perjalanan mudik kami.

Welcome back to Malaysia!

Sedih juga mesti meninggalkan ortu, mertua, famili dan sahabat - sahabat tercinta. Tetapi jatah mudik 10 hari memang mesti dipenuhi tidak boleh kurang tidak boleh over. Gak mungkin kalo dikurangi, lha wong Si Sulung Sayyid saja sudah manyun sehari menjelang keberangkatan ke Malaysia. Kata Sayyid, "Kenapa mesti ke Malaysia lagi yang ada H1N1-nya?"(heran nih, kok sampai sejauh itu cari2 alasan he2). Kalo melebihi 10 hari ya gak mungkin juga, rugi tiketnya!

Alhamdulillah, kami menginjak tanah melayu kembali Sabtu siang tgl 13 Maret 2010 setelah meninggalkan Malaysia sejak tgl 3 Maret yl. Bersyukur Air Asia mendarat mulus di LCCT Kuala Lumpur, legaa coz sebelumnya banyak goncangan saat melewati awan tebal. Sampai - sampai Asya huek2, Sayyid juga huek tapi gak sampai keluar muntahnya. Rupanya suami pun dah berasa juga mau muntah. Sementara Si mungil Syafiq rewel melulu saat akan landing. Akhirnya semua bisa lega ketika roda - roda pesawat menyentuh landasan dengan halus tanpa goncangan sedikitpun.
Welcome back to Malaysia!
Let's continue our activities!

Sharing HS : Jadwal Yang Fleksibel

Waktu mudik kemarin aku berkesempatan berkenalan dengan Mbak Retno, seorang psikolog sekaligus praktisi HS. Perkenalan yang bermula dari adanya titipan sobatku Dini Rahmajanti. Untuk menyampaikan titipan tersebut kami mengadakan janji ketemu di Taman Pintar (Tampin) Jogja. 'Ndilalah' kok HP ketinggalan di mobil yang sudah melaju distir suami menuju UMY. Lha, gimana nanti kami bisa saling mengenali padahal belum sempat bertukar info ciri2 masing2.

Alhamdulillah ada jalan. Kebetulan aku janjian minimal dengan 3 orang di Tampin. Waktu celingak - celinguk pandangan bertumbukan dengan Mbak Prapti dari Takaful. "Plis dong tolongin aku, Mbak!", pikirku. Segera kuutarakan permasalahanku setelah saling sapa. Syukur Mbak Prapti bantuin aku minjemin HP. Kontak suami tapi gak diangkat, paling masih nyetir. Akhirnya gak seberapa lama suami menghubungi. Aku minta tolong suami untuk sms atau telepon Mbak retno untuk mengatakan ciri2ku al: nggendong bayi dengan gendongan warna biru. He2...emang kuperhatikan sekeliling gak ada yang punya ciri2 itu. Alhamdulillah gak seberapa kami saling menemukan, entah kenapa sebelumnya aku sempat melihat mbak retno sedang telepon, terlintas dalam pikiranku inikah orangnya? Saat Mbak Retno nyari2 aku setelah dapat info ciri2ku, lalu jarak kami dekat kucoba tanya apakah dirinya Mbak Retno. Ternyata betul. Senangnya akhirnya ketemu juga.

Mulailah kami berkenalan dan saling cerita bertiga dengan Mbak Prapti. Sayang percakapan kami terbatas waktunya, semoga lain kali bisa ketemu lagi. Mbak Retno sepertinya cenderung pada HS yang tidak diatur oleh jadwal. Aku sendiri menggunakan jadwal yang sebagian mencontoh SDIT Alam Nurul Islam dan kuvariasikan sendiri sesuai potensi Sayyid (jadwal Asya tinggal menyesuaikan). Hal ini aku dan suami pilih dengan pertimbangan nantinya Sayyid akan kembali bersekolah di SDIT Alam Nurul Islam, begitu pula Asya akan kami daftarkan ke sana.

Jadwal ini sifatnya fleksibel tidak mengekang. Memang suatu waktu aku terapkan disiplin sesuai jadwal, namun kalau saat itu anak2 lagi gak mau nuruti jadwal ya gak perlu dipaksa. Biasanya aku ajak bernegosiasi untuk menentukan aktivitas hari itu. Namun kadang aku berbuat salah juga dengan memaksa anak2 ikut jadwal. Suatu saat aku tersadar sesuai ilmu yang selama ini aku terima, tidak baik juga pemaksaan belajar untuk perkembangan otaknya dan tidak efektif pula penyerapan ilmunya. Namanya sebagai ortu mesti belajar terus - menerus, aku dan suami kadang gak bisa memenuhi juga konsep pendidikan anak yang positif. Misalnya anak maunya pagi 'art and life skill' padahal di jadwal tertera waktunya pukul 14.00 - 15.00. Kalo anak2 lagi semangat membuat prakarya biasanya aku bolehkan tukar jadwal. Tapi kadang aku maksa sesuai jadwal kalo anak2 malas2an. Padahal gak tepat juga cara seperti itu, seharusnya aku membuat situasi kondusif untuk belajar dengan berbagai aktivitas menarik atau keluar dari jadwal lalu menawarkan alternatif kegiatan lainnya. Tapi kerepotan pekerjaan rt sekaligus mengurus si kecil seringkali menyebabkan aku tidak sempat memberikan variasi2 kegiatan sebagai prolog sebelum jadwal mereka. Oya, jadwal aku buat punya tema yang berlainan tiap minggu. Hal ini sangat bermanfaat dalam melakukan aktivitas belajar yang saling terkait antar pelajaran. Penerapannya tidak saklek harus semua pelajaran ada bahasan tema tersebut, tetapi bisa saja hanya sebagian pelajaran saja yang bertema sama. Hal ini sangat bermanfaat terutama dalam mendidik anak dengan sistem Islam terpadu. Karena ajaran Islam tidak mendikotomikan antara ayat Alqur'an dengan ilmu alam. Misal saat kita berbicara tentang planet, maka sekaligus kita sampaikan dalil - dalil Alqur'an tentang planet. Dalam melaksanakan agenda ini memang tidak mudah. Aku menyadari masih banyak kekuranganku dalam mengajar, terutama belum bisa secara konsisten sistem terpadu ini aku laksanakan. Memang usaha mesti ditingkatkan.

Pada hari ini aku putuskan pula untuk keluar jadwal. Memang Sayyid kurang sehat, tapi dia juga bosan kalo tiduran doang. So, anak2 kubebaskan beraktivitas. Sayyid banyak membaca, Asya memilih didikte dengan menulis di blognya, juga mengerjakan worksheet. Mereka juga beraktivitas di luar rumah seperti main bulutangkis, main sepeda, bermain dengan teman2. Malam harinya mereka pengin membuat bubur sum-sum. Jadilah kami bertiga bekerja sama membuat bubur sum-sum. Setelah Asya makan buburnya terus tidur lelap deh. Sayyid yang kurang fit minta kakinya dibekam kering dulu (nglanjutin tadi siang). Alhamdulillah mereka bisa istirahat setelah beraktivitas seharian.

Thursday, February 4, 2010

Mengawali Homeschooling

Setelah Sayyid dapat rapor kenaikan kelas dari kelas 2 ke kelas 3, kami mulai melakukan HS(Homeschooling). Namun fokus HS di Bulan Nopember dan Desember tahun kemarin adalah untuk persiapan tes semester 1 kelas 3. Jadi program belajar belum tersusun secara mendetil seperti yang kami inginkan. Buku - buku pelajaran sekaligus LKS (Lembar Kerja Siswa) sudah dibawakan teman dari Jogja. Di akhir tahun akahirnya Sayyid dapat berkesempatan menjalani tes semester 1. Tetapi sampai sekarang belum selesai rapornya.


Kerepotan yang harus kujalani setelah kelahiran Syafiq, menyebabkab HS tahun yang lalu belum optimal. Namun tetap syukur alhamdulillah Sayyid sudah cukup mandiri dalam belajar jadi tidak harus selalu ditungguin. Asya lah yang masih suka merengek minta ditungguin, maklum masih 5 tahun. Tetapi selalu kuberi pengertian bagaimana repotnya mengurus bayi baru lahir. Asya bisa cukup lama ditinggal kalau diberi Worksheet yang disukainya misalnya mencocokkan angka dan gambar, mencocokkan kata dan gambar, mewarnai atau membaca. Mereka juga kami belikan mainan edukatif yang bisa menjadi kegiatan selingan. Untuk membuat anak - anak enjoy HS kami harus membuat program yang variatif, ini merupakan salah satu tantangan bagi kami.

Alhamdulillah di pertengahan Bulan Desember teman se-lab suami membawa keluarganya yang melaksanakan HS juga. Sayyid dan Asya cocok sekali bermain dengan Adzra dan Zafran anak mereka. Kebetulan aku juga cocok ngobrol sama Mbak Lily (ibunya Adzra). Kami juga sama - sama direpotkan dengan mengasuh bayi (anak Mbak Lily 9 bln). So, meski Keluargaku dan keluarga Mbak Lily domisilinya berbeda (kami di Kajang Utama sementara mereka tinggal di Bangi) kami cukup sering beraktivitas bersama. Kegiatan belajar bersama ini sangat bermanfaat dalam memberikan variasi suasana belajar bagi anak - anak dan dapat meluaskan wawasan, sharing serta menguatkan motivasi melakukan HS.

Kegiatan bersama yang sudah pernah kami lakukan antara lain : membuat es krim, renang bersama, rekreasi bersama, kunjungan ke perpustakaan, meronce, bulutangkis, bersepeda, dll. Yang terakhir kemarin adalah "Mencari Harta Karun". Ok, gambaran bagaimana aktivitas bersama tersebut akan kutulis dalam postingan yang berbeda.